Weight Faltering pada Bayi: Ketahui Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya - Gema Pantura Jaya

Breaking

Home Top Ad

PASANG IKLAN DISINI

11 Juni 2025

Weight Faltering pada Bayi: Ketahui Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

 

Apa Itu Weight Faltering?

Weight faltering atau yang juga dikenal dengan istilah failure to thrive, merupakan kondisi ketika berat badan bayi tidak bertambah sesuai grafik pertumbuhan standar WHO. Artinya, kenaikan berat badan si Kecil jauh di bawah rata-rata bayi seusianya.

Kondisi ini paling sering terjadi saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada underweight hingga stunting.


Ciri-Ciri Bayi yang Mengalami Weight Faltering

Bayi bisa disebut mengalami weight faltering jika berat atau panjang badannya berada di bawah persentil ke-3 pada grafik pertumbuhan WHO, atau sekitar 20% di bawah berat badan ideal untuk tinggi badannya.

Tanda-tandanya meliputi:

  • Lingkar kepala, berat, dan panjang badan tidak sesuai standar usianya.

  • Terlambat mencapai milestone penting seperti tengkurap, duduk, atau berjalan.

  • Perkembangan mental dan sosial yang lebih lambat dibandingkan anak sebayanya.

  • Pertumbuhan yang terhenti atau melambat saat dibandingkan dengan kurva sebelumnya.

Biasanya kondisi ini baru terdeteksi saat pemeriksaan rutin di Posyandu atau Puskesmas.


Apa Penyebab Weight Faltering?

Faktor utama: Kekurangan asupan gizi secara terus-menerus. Ini bisa disebabkan oleh:

  • Bayi memerlukan lebih banyak kalori namun asupan tidak mencukupi.

  • Bayi enggan menyusu atau mengalami kesulitan menyusu.

  • Teknik menyusui yang belum tepat.

  • Kebiasaan makan yang keliru saat pemberian MPASI.

  • Transisi dari ASI ke MPASI yang tidak optimal.

Faktor medis yang turut memengaruhi:

  • Anemia kronis atau kelainan darah.

  • Gangguan hormon seperti tiroid atau hormon pertumbuhan.

  • Masalah pada pencernaan atau penyerapan nutrisi.

  • Kelainan jantung atau paru-paru.

  • Infeksi berkepanjangan.

  • Kelainan genetik seperti Down Syndrome atau Sindrom Turner.

  • Gangguan saraf atau otak yang menyulitkan bayi untuk makan.

  • Kelainan pada organ penting.

  • Gangguan metabolisme.

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).


Dampak Weight Faltering pada Kesehatan Bayi

Jika tidak ditangani, weight faltering bisa menimbulkan berbagai dampak serius:

  • Sistem imun bayi melemah sehingga mudah terserang penyakit.

  • Saat sakit, bayi cenderung membutuhkan perawatan lebih lama di rumah sakit.

  • Risiko tinggi mengalami stunting akibat kurangnya gizi kronis.

  • Perkembangan otak terganggu, sehingga bisa memengaruhi fungsi kognitif dan kemampuan belajar.

  • Perkembangan mental dan sosial dapat terganggu hingga usia balita.


Langkah-Langkah Mengatasi dan Mencegah Weight Faltering

1. Rutin Cek Pertumbuhan di Posyandu/Puskesmas
Pemantauan rutin membantu orang tua mendeteksi masalah tumbuh kembang sejak dini dan mengambil tindakan tepat.

2. Optimalkan Pemberian ASI
ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan mencegah penurunan berat badan.

3. Perbaiki Teknik Menyusui
Pastikan perlekatan mulut bayi pada payudara sudah benar. Jika mengalami kesulitan, segera konsultasikan dengan konsultan laktasi.

4. Tindak Lanjuti Masalah Medis dengan Dokter
Jika penyebab berat badan stagnan adalah kondisi kesehatan tertentu, ikuti pengobatan dan terapi yang direkomendasikan oleh dokter. Dalam beberapa kasus, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.

5. Berikan MPASI Tinggi Protein Saat Usia 6 Bulan
Mulailah memberikan MPASI bergizi lengkap dengan fokus pada protein hewani. Bayi prematur membutuhkan asupan protein dan mineral yang lebih banyak untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan.


Kesimpulan:
Weight faltering bukan sekadar masalah berat badan, tapi bisa menjadi sinyal bahwa si Kecil memerlukan perhatian lebih. Dengan mengenali gejalanya lebih awal, memberikan asupan gizi yang cukup, serta mengikuti saran medis, Bunda bisa membantu si Kecil tumbuh sehat, kuat, dan optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar