Tugas Akhir Pedagogi 4 - Gema Pantura Jaya

Breaking

Home Top Ad

PASANG IKLAN DISINI

27 Oktober 2020

Tugas Akhir Pedagogi 4



TUGAS AKHIR

 

1. Susunlah kembali RPP dari salah satu mata pelajaran atau tema yang Saudara miliki tapi belum dilaksanakan pada semester ini di kelas. Analisis dan terapkan unsur-unsur pembelajaran inovatif dalam RPP tersebut.

Jawab:

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

No

Aspek Perkembangan

Tataran/Internalisasi Tujuan

Komponen Karakter K 13

Pengenalan

Akomodasi

Tindakan

1

Pengembangan diri

Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial

Menerima keunikan diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya

Menampilkan keunikan diri secara harmonis dalam keragaman

 Disiplin

Cinta Tanah Air

(nilai nasionalisme)

Tugas Perkembangan:

 

A

Komponen

Layanan Dasar

B

Bidang Layanan

Pribadi, Belajar, Karier

C

Topik / Tema Layanan

Pemahaman diri dalam pemilihan study lanjut

D

Fungsi Layanan

Pemahaman, Pencegahan

E

Tujuan Umum

Peserta didik/Anggota Kelompok  merencanakan pengembangan potensi yang dimiliki untuk study lanjut

F

Oval Callout: HOTSTujuan Khusus

1.      Memeriksa perkembangan pemahaman diri dalam memilih studi lanjut

2.      Menuliskanciri-ciri pemahaman diri dalam memilih studi lanjut

3.      Menyusun cara meningkatkan pemahan diri dalam Memilih  studi lanjut

4.      Medesain kegiatan untuk meningkatkan potensi, minat dan bakat

G

Sasaran Layanan

Kelas IX

H

Materi Layanan

Pemahaman Diri dalam memilih studi lanjut

1. Pengertian Pemahaman diri dalam memilih studi lanjut

2. ciri-ciri Pemahaman diri dalam memilih studi lanjut

3. Aspek-aspek  yang meningkatkan Pemahaman diri yang mendukung pemilihan study lanjut

I

Waktu

2 Kali Pertemuan x  40 Menit

J

Sumber Materi

1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs Kelas 8 A-G, I, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019

K

Metode/Teknik

Kooperatif tipe GI (Group Investigation)

L

Media / Alat

LCD, Power Point, (integrasi ICT)

 kertas manila, spidol

M

Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a.   Pernyataan Tujuan

 

 

1.  Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa (religius)

2.  Membina hubungan baik dengan peserta didik

      (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)

3.   Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b.  Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Guru BK/ Konselor menjelaskan apa yang akan dilakukan dalam layanan klasikal, meliputi; brainstorming, pembagian angket peminatan, menganalisis hasil angket peminatan, mengisi lembar kerja kelompok yang berisi tentang peminatan study lanjut, presentasi kelompok dalam bentuk window shoping.

2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 2 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan yaitu Pemahaman diri dalam pemilihan studi lanjut

d. Tahap peralihan

     ( Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

Kegiatan peserta didik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                             HOTS              

 

1.     Melakukan Brainstorming pemahaman diri dalam pemilihan study lanjut

2.     Mengamati video (integrasi ICT) yang berisi contoh macam-macam pilihan study lanjut               literasi membaca dan digital

3.     Mengisi angket peminatan

4.     Menganalisis hasil angket peminatan

5.     Berkelompok sesuai arah peminatan berdasarkan hasil angket peminatan  yang telah diisi.

6.     Anggota kelompok mengisi lembar kerja kelompok (kemandirian) yang berisi antara lain :

a.       Menyusun informasi yang berhubungan dengan peminatan pada study lanjut yang mereka impikan serinci mungkin, sehingga akan lebih mudah bagi peserta didik untuk membayangkan masa depan dan mengetahui ketrampilan apa yang perlu ditingkatkan.

b.      Menyusun serangkaian keterampilan dan kemampuan yang akan membantu peserta didik menempuh peminatan study lanjut tersebut dengan sukses.creative

c.       membuat daftar peminatan yang diimpikan sesuai hasil angket. Kemudian di samping setiap peminatan tersebut peserta didik

d.      menuliskan ketrampilan dan kemampuan apa yang harus dimiliki untuk mencapai setiap jenis peminatan tersebut.(critical thingking)

7.     Presentasi dengan bentuk “Window shoping”:

a.       Mamajang hasil pekerjaan tiap kelompok di dinding sekitar kelas. Kegiatan inilah yang diumpamakan membuka toko di Mal. (creative)

b.      Membagi tugas tiap kelompok. Ada anggota kelompok yang bertugas menjaga toko dan yang lainnya berjalan-jalan untuk mengunjungi toko kelompok lain (comunication)

c.       Peserta didik sebagai penjaga toko diharapakan mampu memberi penjelasan kepada anggota kelompok lain yang membutuhkan penjelasan terkait penyelesaian yang dipajang. Untuk itu dianjurkan memilih penjaga yang mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami hasil pekerjaan kelompok. Pada kegiatan inilah munculnya aktifitas tutor sebaya (comunication)

d.      Bagi anggota kelompok yang betugas berkreasi pada kelompok lain di samping berhak menadapat penjelasan juga berhak memberi masukkan dan koreksi terhadap pekerjaan kelompok yang dikunjunginya dengan menuliskannya di lembar pekerjaan kelompok tersebut. Kelompok yang berkunjung mencatat pekerjaan kelompok yang dikunjungi(critical thingking)

e.       Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, masing-masing anggota yang berkeliling kembali ke kelompok asal

f.       Setelah kembali anggota kelompok membandingkan informasi berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan (nilai kejujuran)

g.      Memperbaiki hasil kerja kelompok sesuai masukan guru BK

 

Kegiatan Konselor/Konselor

1.       Brainstorming pemahaman diri dalam pemilihan study lanjut

2.     Menganalisis video (integrasi ICT) yang berisi contoh macam-macam pilihan study lanjut           literasi membaca dan digital

3.     Guru BK/ Konselor membagikan angket peminatan

4.     Guru BK/ Konselor membantu peserta didik Menganalisis hasil angket peminatan

5.     Membagi peserta didik menjadi 5 kelompok sesuai peminatan berdasarkan hasil angket peminatan  yang telah diisi.

6.     Anggota kelompok mengisi lembar kerja kelompok yang berisi antara lain :

a.       Mencari informasi yang berhubungan dengan peminatan pada study lanjut yang mereka impikan serinci mungkin, sehingga akan lebih mudah bagi peserta didik untuk membayangkan masa depan dan mengetahui ketrampilan apa yang perlu ditingkatkan. (critical thingking)

b.      Untuk setiap jenis peminatan, ada serangkaian keterampilan dan kemampuan yang akan membantu peserta didik menempuh peminatan study lanjut tersebut dengan sukses.

c.       Peserta didik membuat daftar peminatan yang diimpikan sesuai hasil angket. Kemudian di samping setiap peminatan tersebut peserta didik menuliskan ketrampilan dan kemampuan apa yang harus dimiliki untuk mencapai setiap jenis peminatan tersebut.

7.     Presentasi dengan bentuk “Window shoping”:

a.       Hasil pekerjaan tiap kelompok kemudian di pajang di dinding sekitar kelas. Kegiatan inilah yang diumpamakan membuka toko di Mal. (creative)

b.      Dilakukan pemabagian tugas tiap kelompok. Ada anggota kelompok yang bertugas menjaga toko dan yang lainnya berjalan-jalan untuk mengunjungi toko kelompok lain (collaboration)

c.       Peserta didik sebagai penjaga toko diharapakan mampu memberi penjelasan kepada anggota kelompok lain yang membutuhkan penjelasan terkait penyelesaian yang dipajang. Untuk itu dianjurkan memilih penjaga yang mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami hasil pekerjaan kelompok. Pada kegiatan inilah munculnya aktifitas tutor sebaya

d.      Bagi anggota kelompok yang betugas berkunjung pada kelompok lain di samping berhak menadapat penjelasan juga berhak memberi masukkan dan koreksi terhadap pekerjaan kelompok yang dikunjunginya dengan menuliskannya di lembar pekerjaan kelompok tersebut.Kelompok yang berkunjung mencatat pekerjaan kelompok yang dikunjungi

e.       Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, masing-masing anggota yang berkeliling kembali ke kelompok asal

f.       Setelah kembali anggota kelompok bertukar informasi berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan

g.      Selanjutnya guru BK berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan dan melihat hal-hal yang perlu diperbaiki dan memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan tiap-tiap kelompok  (comunication)

 

3. Tahap Penutup

1.      Guru BK menyimpulkan hasil presentasi kelompok bersama peserta didik. (critical thingking)

2.      Guru BK mengajak peserta didik merefleksi kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan (comunication)

3.      Guru BK mengajak peserta didik membuat komitmen untuk tidak segan meminta bantuan guru Bimbingan dan Konseling jika menghadapi masalah sehubungan pemilihan profesi.

4.      Guru BK menyampaikan kepada peserta didik tentang materi dan kegiatan minggu depan

5.      Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam

N

Evaluasi

 

1.  Evaluasi Proses

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2.  Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan Konselor

2.  Evaluasi Hasil

Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :

1.  Evaluasi tentang  suasana pertemuan  dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.

2.  Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting

3.  Evaluasi terhadap cara Konselor  dalam  menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami

4.  Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

 

     

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Uraian materi

2.      Lembar kerja siswa

3.      Instrumen penilaian

     

 

                                                                                                            Brebes,   Juni 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                                           Guru BK

 

 

 

Dahudin S.Pd.,M.Pd                                                                          Chrisna Yuni Astuti S.Pd.

NIP.19610922 198501 1 002                                                             NIP.

 

 

A.    Uraian materi                                        

                                                                      Pemahaman Diri Siswa

1. Pengertian Pemahaman Diri

Pemahaman diri banyak diperbincangkan oleh banyak orang dan setiap orang mengartikan pemahaman diri menurut cara pandang mereka masing-masing.

Selalin itu Baumeister mengatakan bahwa meaning mengandung beberapa bagian kepercayaan yang saling berhubungan antara benda, kejadian dan hubungan. Baumeister menekankan bahwa meaning pada akhirnya memberikan arahan, intensi pada setiap individu, di mana perilaku menjadi memiliki tujuan , daripada hanya berperilaku berdasarkan insting atau impuls.

Menurut Santrock, Pemahaman diri (self – Understanding) adalah gambaran kognitif remaja mengenai dirinya, dasar, dan isi dari konsep diri remaja.[1][4]

Menurut Hartono pemahaman diri siswa SMA adalah pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap yang mana pengenalan siswa atas pribadinya sendiri mencakup dua sisi yaitu pengenalan siswa atas keunggulannya dan pengenalan siswa atas kekurangannya sendiri. Kekuatan merupakan seperangkat kemampuan yang dimiliki siswa baik yang bersifat potensial maupun aktual. Kekuatan siswa menggambarkan keunggulan, kehebatan pribadi siswa, sedang kekurangan siswa adalah sejumlah keterbatasan yang dimiliki siswa. Kekurangan siswa menggambarkan ketidak mampuan siswa yang menjadi hambatan siswa dalam meraih cita-cita.[2][5]

            Dalam modul layanan informasi tentang pemahaman diri yang disusun oleh tim konselor RSMABI Jawa Tengah menggambarkan bahwa pengelanan terhadap diri sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi potensi diri sendiri yang terdiri dari potensi fisik dan potensi psikis. Potensi psikis yaitu kelebihan pada anggota badan, panca indera beserta kekuatan/ kualitasn, sedangkan potensi psikis yaitu seluruh kemampuaqn dan kekuatan  yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan  kemampuan kejiwaan antara lain : intelektual(IQ), bakat, minat, dan sifat, ciri-ciri kepribadian.[3][6]

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pemahaman diri adalah suatu situasi yang dialami individu dimana seseorang mengenal tentang potensinya baik potensi fisik maupun potensi psikisya sehingga individu memahami arah dan tujuan hidupnya atau cita-cita. Potensi fisik yaitu sejumlah kemampuan yang ada pada anggota badan dan panca indra individu sedangkan potensi psikis individu mencakup minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Pemahaman yang dimaksudkan disini tidak hanya terbatas pada pengenalan siswa atas keunggulannya saja tetapi juga mencakup pengelan siswa atas kekurangan yang ada dalam diri.

2.  Tujuan Pemahaman Diri

Pemahaman diri merupakan aspek penting bagi siswa SMA. Siswa yang memahamai diri lebih memiliki peluang yang besar dalam meraih cita-cita dari pada siswa yang belum mengenal dengan baik akan diri mereka sendiri, karena mereka yang memahami diri telah memahi kemampun, minat, kepribadian, dan nilai termasuk kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri mereka sehingga mereka memiliki arah dan tujuan hidup yang realistis dimana mereka memilliki cita-cita yang sesuai dengan potensi diri.

Menurut Muhamat Farid ketika seseorang mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan diri yang jelas.[4][8]

Dalam materi kuliah yang disusun di Universitas Negeri Malang dengan materi pemahaman diri ditujukan agar siswa mampu mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja, sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam karier.

Pemahaman diri atau disebut knowing yourself oleh Levinson, Ohler, Caswell dan Kiewra merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan  selanjutnya kemampuan siswa dalam pengambilan keputusan karier merupakan wujud nyata dari kematangan perkembangan karier siswa.[5][9] Sedangkan kematanngan karier menurut Super memilki enam dimensi, yaitu; (1)  dimensi membuat pilihan karier, (2) dimensi kompetensi khusus tentang mencari informasi karier dan keterampilan-keterampilan membuat perencanaan karier, (3) dimensi konsistensi pilihan-pilihan, (4) dimensi pengenbangan konsep diri, (5) dimensi kebebasan membuaat keputusan karier, dan (6) dimensi konsistensi membuat pilihan yang realistis berdasarkan tujuan pribadi.[6][10]

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan pemahaman diri bagi siswa adalah:

a.       Mampu mengeksplorasi potensi diri mereka yang mencakup: minat, abilitas, dan cita-cita sehingga individu dapat merencanakan karier yang sesuai dengan potensi diri.

b.      Siswa bisa mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki dunia kerja. Dengan persiapan yang matang individu dapat mencapai kesuksesan dalam berkarier.

c.       Siswa mencapai kematangan dalam perkembangan karier

d.      Siswa mampu mengambil keputusan karier secara mandiri

 

3.faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa

Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup. Kepribadian yang terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolah.

Menurut Hurlock masa remaja dikatakan sebagai masa transisi karena belum mempunyai pegangan, sementara kepribadianya masih menglami suatu perkembangan, remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisiknya. Remaja masih labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Remaja sebagai bagian dari generasi penerus yang menjadi tonggak sebagai individu yang bermakna pada hari kemudian diharapkan juga memiliki pemahaman tentang diri yang benar, hal tersebut sangat diperlukan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya, sehingga di peroleh suatu gambaran yang jelas tentang dirinya dan supaya sremaja bias menjalankan apa yang sudah didapatkannya.[7][18]

Pada kesempatan ini penulis lebih menekan pada pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman diri siswa terletak pada peran kepala sekolah, sataf administrasi, guru mata pelajaran, dan peran konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Program bimbingan yang dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup empat bidang antara lain; bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier, dan bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan bimbingan di sekolah, konselor perlu melaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan dimana salah satunya adalah layanan informasi.

Pemahaman diri siswa di pengaruhi oleh pelaksanaan layanan informasi dalam bidang bimbingan karier, yang mana materi dalam pemberian informasi kepada siswa mencakup, potensi diri (minat, abilitas, nilai-nilai dan sikap) serta kekuatan atau kelebihan dan kekurangan/ kelemahan diri.

4.      Aspek-aspek pemahaman diri

Banyak aspek yang harus dipahami oleh seseorang[8][19], diantaranya :

                                 a.   Aspek Fisik

Seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ? Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya. Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.

                                 b.   Aspek Psikis,

Adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain

                                  c.   Aspek Minat.

Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.

                                 d.   Aspek Bakat.

Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.

                                 e.   Aspek Cita-cita.

Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.

                                   f.   Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok

Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.

                                 g.   Aspek Gaya Hidup

Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.

Pada aspek pribadi, ada 3 masalah yang sering dihadapi oleh siswa yaitu :

a.       Merasa rendah diri dengan wajah yang kurang cantik/cakep.

Untuk masalah rendah diri dengan wajah yang kurang cantik ini, lebih menonjol pada masalah kurang kepercayaan diri (kurang PD). Siswa-siswi SMA sering mengalami masalah ini, bahkan kebanyakan orang-orang merasa tidak PD dengan wajah mereka yang dianggap tidak cantik/cakep.

Untuk mengatasi hal ini ada beberapa hal yang perlu kita terapkan pada diri kita sendiri, yaitu :

1)      Tidak menghiraukan siapa yang memandang kita.

2)      Percaya diri sajah dengan apa yang kita miliki.

3)      Lakukan aktifitas dengan baik.

4)      Tunjukkan sesuatu yang menurut anda merupakan kelebihan yang anda punya,

5)      Jika kulit wajah anda gelap ( hitam ) pakailah bedak yang sewajarnya.

6)      Jika kulit badan anda gelap ( hitam ) pakailah pakaian yang warnanya tidak bertolak belakang dengan warna kulit anada, misalnya warna kuning, merah, hijau dan orange. Cobalah memakai pakaian dengan motif warna coklat, krem, atau pink muda.

7)      Usahakan kulit anda tidak kusam dan anda selalu tampil dengan keadaan yang sederhana namun membwa kesan yang anggun.

Dengan adanya beberapa hal diatas tadi, masalah  kurang percaya diri dengan wajah anda yang kurang cantik/cakep akan sedikit membantu anda ketika anada mengalami masalah tersebut.

Dalam masalah ini kita dapat mengembangkannya dalam bentuk layanan informasi. Dimana didalam layanan ini terdapat bebrapa informasi yang diberikan oleh seorang guru BK terhadap siswa untuk menghindari masalah tersebut. Dengan adanya informasi diatas siswa bisa menghindari masalah Merasa rendah diri dengan wajah yang kurang cantik/cakep.

b.      Mudah putusa asa (frustasi) apabila mengalami kegagalan.

Untuk masalah mudah putus asa atau frustasi apabila mengalami kegagalan, siswa dapat merasakan hal ini, ketika siswa melakukan sesuatu hal atau misi sederhananya dalam melakukan suatu aktifitas. Untuk mengatsi masalah ini ada satu contoh kasus yang bisa dijadikan pelajaran buat anda.

Disebuah sekolah ada seorang siswa duduk dibangku kelas III SMA yang saat itu menjalani UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN). Ketika pengunguman berlangsung, ia tidak lulus ( gugur ). Ia mersa kecewa dan sedih sekali. Ia mersa putus asa ketika ia mengalami kegagalan. Ia pun merasa stress bahkan frustasi saat itu. Ia mengurung diri didalam kamarnya, ia tidak mahu makan dan ia tidak mau berbicara dengan siapapun, ia merasa malu dengan apa yang ia dapatkan sekarang.

Hari demi hari berlalu ia pun sedikit mahu untuk keluar kamar dan mahu berbicara dengan orang-orang disekitarnya, walaupun ia tidak seceria dulu. Tiba-tiba ada seorang temannya mengajaknya untuk berjalan-jalan sedikit. Dipersimpangan jalan ia melihat ada sebuah tempat yang melakukan audisi presenter. Ia mersa mampu dan ia ingin sekali mengikuti audisi tersebut. Melihat semangat yang ia tunjukkan temannya pun membantunya untuk mengikuti audisi tersebut. Berkat semangat dan kepercayaan dirinya, ia pun lulus dan berhasil menjadi raner up 1 dalam audisi prenter tersebut. Kini ia menjadi seorang presenter berbakat yang tampil dari satu acara ke acara lain. Walaupun bukan hal itu yang ia cita-citakan.

Dari cerita diatas saya harap anda dapat mengambil contoh kasus tersebut dan mengembangkannya dalam kehidupan anda ketika anda mengalami masalah tersebut. Dengan adanya layanan Konseling kelompok siswa dapat mencurahkan isi hatinya dan masalah pribadinya kepada seorang guru BK yang ada disekolah masing-masing. Dengan adanya layanan ini kita dapat memberikan solusi dari masalah yang mereka alami. Terlebih lagi dalam mengatasi masalah keputus asaan ketika mengalami kegagalan. Kita sebagai gruru BK dapat memberikan ia motivasi, dorongan dan support yang bisa membantunya dalam melewati masalah ini.

c.       Punya keinginan (cita-cita) yang kurang sesuai dengan kemampuan.

Semua orang punya impian dan cita-cita yang berbeda-beda. Manusia diciptakan untuk memiliki impian dan mampu mewujudkannya. Bagaimana dengan seseorang yang mempunyai cita-cita tapi tidak sesuai dengan kemampuannya?  Kita mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Jika kita hanya mempunyai keterbatasan kemampuan, maka kita memandang sedikit apa yang menjadi kelebihan yang ada pada diri kita. Misalnya seorang wanita. Sewaktu duduk dibangku SMA ia ingin duduk dibangku IPA, namun kemampuannya tidak dapat menjangkau  jurusan tersebut. Cita-citanya ingin menjadi seorang dokter yang professional dalam merawat masyarakat yang kurang mampu. Akan tetapi karena ia tidak bisa menenpati jurusan IPA akhirnya ia memutuskan untuk menempati jurusan BAHASA. Ia semakin hari terlatih dalam merangkai kata. Dan ia bercita-cita sebagai satrawan. Walaupun menurutya ini bukan cita-cita utamanya. Namun ia menyadari walaupun cita-citanya ingin menjadi seorang dokter dan kemampuannya tidak sampai disitu, akan tetapi dengan ia menyadari bahwa ia ingin memiliki kelebihan dalam mengarang sebuah karya, maka ia memtuskan untuk menjadi seorang sastrawan. Walaupun begitu, ia tetap belajar ilmu kedokteran dan akan dimuat dalam tulisannya disebuah buku yang ia buat sendiri.

Masalah ini dapat kita kembangkan dengan menggunakan layanan yang ada di BK yaitu layanan penempatan dan penyaluran. Guru BK dapat memberikan layanan ini dengan cara memberikan solusi dengan menyadarkan siswa bahwa ia memiliki kelebihan yang dapat ia gunakan untuk menggapai cita-citanya yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Masing-masing orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

B. Bimbingan Karier

1. Pengertian Bimbingan Karier

Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Winkel Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.[9][24]

Menurut Marsudi Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.[10][25]

Dari beberapa pengertian di atas, ada beberapa kata yang sama yang perlu digaris bawahi yaitu kata proses membantu, memecahkan masalah karir, memilih pekerjaan dan penyesuaian diri. Dari ketiga kata ini dapat dirumuskan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses membantu individu dalam memecahakan masalah karir dan mempersiapkan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masalah karir yang dihadapi individu seperti bingung dalam menentukan jurusan yang akan dipilih, bingung akan kemana setelah lulus sekolah, dan lain sebagainya.

 

2.Tujuan Bimbingan Karier

Pelaksanaan bimbingan karier di sekolah, khususnya SMA bertujuan agar siswa dapat memahami dirinya, memahami kariernya, dan mandiri dalam merencanakan karier serta mandiri  menentukan pilihan kariernya.

Menurut Hartono, tujuan bimbingan karier di SMA sebagi berikut: (1) siswa dapat memahami dirinya dalam hal; minat, abilitaas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, serta kelebihan dan kekurangan-kekurangannya, (2) siswa dapat memahami dunia kerja seperti berbagai jenis karier dan peluang untuk mencapainya, (3) siswa dapat mempertemukan potensi diri dan kesempatan-kesempatan alternatif pilihan karier yang sesuai dengan potensi dirinya, (4) siswa dapat memperoleh kemandirian dalam membuat keputusan karier yang sesuai dengan potensi dirinya dan mampu mengikuti pendidikan karier dengan baik, dan (5) siswa dapat mengembangkan sikap positif terhadap pilihan kariernya, meraih dan mempertahan kariernya dalam kehidupan masyarakat mendatang.[11][31]

Peters dan Shetzer mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.[12][32]

 Surya menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.[13][33]

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan, tujuan bimbingan karier sebagai berikut: (1) siswa dapat memahami dirinya sendiri yang mencakup; minat, abilitas, nilai-nilai dan sikap, serta kelebihan dan kekurangan diri sendiri, (2) siswa dapat memahami tentang dunia kerja, (3) siswa dapat mencapai kematangan karier yang meliputi: perencanaan karier, pemilihan karier secara mandiri, dan dapat mengembangkan karier kearah yang lebih optimal.

4. Fungsi Bimbingan Karier

Menurut James C. Hansen, dan kawan-kawan, ada empat fungsi utama bimbingan dalam memberikan bantuan layanan bimbingan yang berkaitan dengan pilihan pekerjaan, jabatan atau karier yaitu; (1) fungsi yang berkenaan dengan masalah penempatan. Di sini petugas bimbingan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, dan keterangan adanya lowongan pekerjaan, serta pembahasan tentang pengenbangan pekerjaan atau penciptaan pekerjaan baru. Semua ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi klien yang memerlukannya. (2) berkenaan dengan menyesuaikan diri terhadap pekerjaan yang sedang dijabat. (3) fungsi yang berkenan dengan kepuasan kerja dalam menjabat suatu pekerjaan. Di sini sebelum seseorang memasuki suatu pekerjaan tertentu terlebih dahulu dibahas mengenai segi positif dan segi negatif dari pekerjaan kepada klien. Dengan pembahasan ini akan dapat dipertemukan antara unsur subyektif dan realistik, sehingga klien dapat memahami faktor-faktor kepuasan kerja yang dijabat. (4) fungsi yang berkenaan dengan masalah pergantian pekerjaan. Di sini petugas bimbingan bertugas menangani klien-klien yang melepaskan pekerjaan atau jabatan, dan kemudian mencari pekerjaan atau jabatan sebagai penggantinya.[14][34]

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa bimbingan karier memiliki fungsi sebagai berikut: (1) sebagai sumber informasi karier bagi siswa, (2) membekali siswa agar mampu menyesuiakan diri dengan pilihan karier, (3) memberikan informasi kepada siswa tentang segi positif dan negatif dari suatu karier, sehingga siswa mampu mentukan karier yang realistik, (4) membantu siswa dalam menyelesaikan masalah masalah-masalah yang berkaitan dengan karier

5. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier

Menurut Hartono, prinsip-prinsip bimbingan karier[15][35] sebagai berikut :

a. Prinsip-primsip yang berkenaan dengan sasaran layanan, yang mencakup:

1)      bimbingan karier melayani semua siswa tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi,

2)      bimbingan karier berurusan dengan sikap dan tingkah laku siswa yang terbentuk dari aspek kepribadian yang kompleks dan unik, oleh karena itu bimbingan karier perlu menjangkau keunikan dan kommpleksitas pribadi siswa,

3)      untuk meningkatkan pelayanan bimbingan karier sesuai dengan kebutuhan siswa, perlu dipahamai keunikan siswa dengan berbagai kekuatan, kelemhan dan permasalahan kariernya,

4)      setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seserorang siswa, mengandung faktor-faktor yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang. Oleh karena itu pelayanan bimbingan karier harus mempertimbangkan berbagai aspek kepribadian itu, dan

5)      meskipun beberapa individu memilki persamaan dalam beberapa hal, perbedaan individu harus dipahami dalam rangka upaya meamberikan bimbingan karier kepada mereka.

b. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan yang dialami siswa, meliputi:

1)      bimbingan karier berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik siswa dalam kaitannya dengan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan pekerjaan terhadap kondisi mental dan fisik siswa, dan

2)      kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya merupakan faktor timbulnya masalah siswa yang semuanya menjadi perhatian bimbingan karier.

c. Prinsi-prinsip yang berkenaan dengan program layanan, yang mencakup:

1)      bimbingan karier merupakan bagian integral dari pelayanan bimbingan dan konseling, oleh karena itu program bimbingan karier harus selaras dan dipadukan dengan programnbimbingan dan konseling sekolah

2)      program bimbingan karier harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan siswa, masyarakat, dan kondisi sekolah,

3)      program bimbingan karier di sekolah disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi, dan

4)      pelaksanaan bimbingan karier perlu dievaluasi (assesment) secara teratur dan terarah.

d.  Pelaksanaan yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan, yang meliputi:

1)      bimbingan karier harus diarahkan untuk membantu siswa yang akhirnya mampu membimbing dirinya sendiri (self help) dalam menghadapi masalah karier,

2)      dalam proses bimbingan karier keputusan yang diambil dan dilaksanakan siswa hendaknya ataas keinginan siswa sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari konselor atau pihak lain,

3)      permasalahan karier siswa harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi,

4)      kerja sama knselor, guru-guru lain, dan orang tua sangat menentukan hasil bimbingan karier, dan

5)      pengembangan program bimbingan karier dilakukan melalui pemanfaatan hasil evaluasi (assesment) terhadap siswa yang mendapatkan bimbingan karier.

7. Problem atau Masalah Bimbingan Karir

Sadar tidak disadari dalam kehidupan kita pasti ada yang namanya sebuah tantangan, begitupula dalam meniti sebuah karir inipun masih tidak dapat jauh dari sebuah masalah atau sebuah tantangan. Tantangan dan masalah ini sebenarnya muncul dari diri, yang terletak dari kekurangmampuan  dalam membuat pleaning sebuah karir. Menentukan keputusan akhir dan menentukan karir ini membutuhkan suatu ketrampilan dan sebuah proses yang dilatarbelakangi pemahaman individu terhadap dirinya atau jati dirinya  dan pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan yang ada di sekitarnya serta memadukan keduanya secara tepat. Banyak para ahli yang telah mendeskripsikan beberapa gejala dalam bimbingan karir ini, diantaranya adalah Williamson yang membagi gejala bimbingan karir menjadi empat bagian :

a.       Individu tidak dapat memilih atau merasa tidak ada pilihan, karena tidak mampu membedakan secara memadai atas pilihan karir dan komitmen terhadap pilihan itu (no choice),

b.      Individu tidak merasa yakin atau dia merasa bimbang atas pilihan karirnya (uncertain choice),

c.       Ketidakseleraan antara bakat atau minat individu dengan pilihan karirnya (unwise choice)

d.      Ketidakseleraan  minat dengan bakat individu (discrepancy).

Namun sebenarnya masih banyak lagi berbagai gejala atau masalah dalam bimbingan karir yang perlu dicermati oleh seorang guru terutama dalam kaitannya upaya membantu perencanaan karir peserta didik. Selama menempuh dunia pendidikan, individu berusaha untuk sebisa mungkin mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang nantinya pasti akan dibutuhkan ketika mulai mencari kerja, secara asumtif dari proses ini akan berlangsung biasanya sampai dengan usia 20 tahun. Dalam konteks jalur karir (carrer path) Santamaria (1991) mengemukakan kalur karir pada empat tahap yakni, steady state, linear, transitory dan spiral. Dari keempat jalur tersebut sangat erat kaitannya dengan proses seseorang atau individu dalam meniti sebuah karir. Steady state, jalur ini memerlukan jangka panjang dalam sebuah karir, linear yang ditandai oleh mobilitas yang konstan dalaam sebuah karir, transitory yang ditandai dengan adanya pencarian karir yang lebih variatif dan spiral yang ditandai dengan mobilitas karir secara lateral.
Dalam konteks lain bimbingan karir dapat ditempuh melalui jalur pendidikan, pekerjaan, jabatan, profesi, hobi dan social pribadi. Sejumlah kompetensi dan potensi individu yang memadai menjadi penentu berhasil tidaknya sebuah karir baik kompetensi ataupun juga potensi dari fisik, pribadi, social, intelektual, moral begitu juga spiritualnya.

Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.

 

7.      Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Karir

Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang.

Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:

1.        Faktor yang ada dalam diri siswa

Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental, Jenis kelamin, agama dan minat terhadap suatu karir

2.      Faktor di luar siswa

Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat

Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir.

Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.

Dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.       Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri

b.      Sikap positif dan wajar

c.       Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan

d.      Pemahaman siswa secara empatik

e.       Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu

f.       Penampilan diri secara asli dihadapan siswa

g.      Kekongkritan dalam menyatakan diri

h.      Penerimaan siswa secara apa adanya

i.        Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu

j.        Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus

 

B.Lembar Kerja siswa

LANGKAH-LANGKAH MENGERJAKAN LEMBAR KERJA

PADA EXPERIENTAL LEARNING DENGAN TEKNIK JIGSAW

1.      Perhatikan dan ingatlah materi pengantar yang di jelaskan oleh guru BK.

2.      Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anggota ( ditentukan oleh guru BK). Yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

3.      Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

 

Lembar Kerja Kelompok Ahli 1

Bahaslah topic di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

- Diskusikan dan tuliskan            

PENGERTIAN PEMAHAMAN DIRI DALAM MEMILIH STUDI LANJUTAN

 

Lembar Kerja Kelompok Ahli 2

Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

- Diskusikan dan tuliskan

FAKTOR YANG MEM[ENGARUHI PEMAHAMAN DIRI DALAM MEMILIH STUDI LANJUTAN

 

Lembar Kerja Kelompok Ahli 3

Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN DIRI DALAM MEMILIH STUDI LANJUTAN

 

Lembar Kerja Kelompok Ahli 4

Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

 WHAT IS NEXT?

 

 

 

 

 

 

 

C.Lampiran Instrumen Penilaian

 

PENILAIAN PROSES PESERTA DIDIK

PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Observer        : ..............................................

Kelas                      : ..............................................

Topik                        : ..............................................

 

Petunjuk:

Beritandacentang(√)padakolomskorsesuaidenganhasilpenilaianAnda.

Keterangan:

SS     : Sangat sesuai (4)      

S       : Sesuai (3)                 

TS     : Tidak sesuai  (2)

STS  : Sangat tidak sesuai (1)

 

 

 

NO.

 

PERNYATAAN

SKOR

1

2

3

4

1

Peserta didik terlibat  aktif dalam proses diskusi

2

Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbingan  klasikal

3

Peserta didik kreatif di dalam menyusun perangkat presentasi

4

Peserta didik saling menghargai pendapat

5

Peserta didik saling mengeluarkan pendapat

 

6

Peserta didik berargumentasi mempertahankan

Pendapat masing-masing

7

Peserta didik bekerja sama dengan baik pada saat diskusi kelompok

8

Peserta didik bertanya dan menanggapi pada saat diskusi layanan

Skor akhir

 

 

 

2. Identifikasilah kondisi sarana prasarana pendukung pembelajaran online, seperti kondisi laboratorium komputer dan jaringan internet di sekolah Anda! Identifikasi juga fasilitas online learning yang dimiliki peserta didik Anda, seperti smartphone, kemampuan peserta didik untuk mengakses teknologi e- learning!

Jawab :

Kondisi sekolah saya di SMP N 7 Brebes saat ini untuk sarana dan prasarana belum belum cukup mendukung untuk pembelajaran online dikarenakan belum memiliki laboratorium komputer dan hanya mengandalkan jaringan wifi yang hanya terbatas untuk guru dan karyawan, kondisi peserta didik saat ini dalam proses daring masih banyak yang terkendala tidak memiliki smartphone dan jaringan yang susah banyak dikeluhkan oleh peserta didik. Namun ketika peserta didik menggunakan smartphone mereka cukup mahir dalam mengoperasikannya karena saat ini smartphone bukan barang yang mahal dibuktikan banyak peserta didik yang menggunakan aplikasi yang digunakan untuk mengedit foto dan vidio.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Susunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran “blended learning” pada tema pembelajaran tertentu dan pada jenjang kelas tertentu menggunakan metode pembelajaran tertentu berdasarkan RPP konvensional yang sudah Anda susun!

Jawab : dibawah ini berikut dilampirkan Rpl konvensional dan Rpl blended learning

 

                                                            RPL KONVENSIONAL

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A

Komponen Layanan

:

Layanan  Dasar

 

B

Bidang Layanan

:

Pribadi dan Belajar

 

C

Topik

:

Kebiasaan belajar

 

D

Fungsi Layanan

:

Pemahaman dan Pencegahan

 

E

Tujuan Umum

:

Peserta didik dapat mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

 

F

Tujuan Khusus

:

1.       Mengembangkan Kebiasaan belajar yang baik

2.      Memeriksa Kebiasaan belajar yang tidak baik

3.      Mampu mendesain kebiasaan belajar yang baik

 

G

Sasaran

:

Peserta didik Kelas IX A-C

 

H

Materi Layanan

:

1.       Kebiasaan Belajar

2.       Aspek kebiasaan belajar

3.       Kebiasaan belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar

4.       Manfaat kebiasaan belajar

5.       Pembetukan kebiasaan belajar

 

I

Waktu

:

2 x 40 Menit

 

J

Sumber

:

a. Materi

1.Kemendikbud,2016,PanduanOperasionalPenyelenggaraanBimbingandanKonseling SMP - SosioDidaktika: Social Science Education Journal, Vol. 3 No. 2 Tahun 2016

2. Arifin, Prima. “Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri 13 Malang”, (2012),

 

4.      Artana, Made.  “Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi  Kelas X Sma Lab Singaraja”,

5.      Kristanti, Fransiska Silvia Bety.  “Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa Dan Hasil Akademik Siswa Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pengudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007”.  (2007), 16.

6.      Kuswanti, Eko. “Hubungan Antara Keberhasilan Belajar dengan Penilaian Terhadap Sistem Evaluasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa”, jpp, (2010), Volume 8 Nomor 1.

7.      Prasetya, Ignatius Gemilau Ragil. “Bimbingan Belajar Efektif  Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajarpada Siswa Kelas VII”.  Kajian Ilmiah Psikologi (Januari , 2013), No 1, Vol. 2, Januari - Juni 2013, hal. 1 – 4.

8.      Purwanto, M Ngalim. Psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

9.      Roida, Siagian Eva Flora. “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar SiswaTerrhadap Prestasi Belajar Matematika”.  Jurnal Formatif , 2(2): 122-131.

10.  Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

11.  Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

12.  Wardani, Intan Kusuma. ”Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Fisik terhadap Hasil Belajar”, 3.

 

K

Metode/Teknik

:

Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw

 

L

Media/Alat

:

Ø    Lembar kerja siswa, spidol , lembar hasil diskusi

 

M

Pelaksanaan

:

 

1.

Tahap Awal/ Pendahuluan

 

a.       Pernyataan Tujuan

:

1)  Guru BK menyapa siswa, mengucap salam, dan menanyakan kabar

2)  Guru BK meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.

3)  Guru BK melakukan presensi.

4)  Guru BK menyampaikan topik dan tujuan khusus yang akan dicapai

 

b.      Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

:

Langkah-langkah yang disampaikan

1)    Menjelaskan tentang kegiatan layanan bimbingan klasikal

2)    Menjelaskan langkah – langkah kegiatan bimbingan klasikal teknik jiksaw

3)    Menjelaskan peran dan tugas peserta didik dalam kegiatan bimbingan klasikal ini

4)    Guru BK memberikan “ice breaking dengan permainan “kelipatan 3 BOM”

 

c.       Tahap Peralihan (Transisi)

1. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada  peserta didik  tentang langkah – langkah kegiatan yang belum mereka pahami

 2.  Guru BK menanyakan kesiapan siswa melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti

 

2

Tahap Inti

Kegiatan Guru BK

Kegiatan Siswa

Ø   Guru BK menjelaskan mengenai materi kebiasaan belajar secara umum

Ø Mendengarkan dan memahami materi yang disampaikan guru

   

Ø   Membagi peserta didik  menjadi kelompok asal yang terdiri dari 4 anggota kelompok.

Ø Peserta didik bergabung kedalam kelompok asalnya masing – masing

   

Ø     Guru BK memberikan penjelasan membagi  sub topik yang akan dibicarakan oleh peserta didik didalam kelompok asal

Sub topik

1.      Apa itu kebiasaan belajar?

2.      Hal-hal apa yang mempengaruhi sikap belajar kamu?

3.      Apa pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasimu?

4.      Apa manfaat kebiasaan belajar?

Ø Kelompok asal membagikan sub topik yang diberikan Guru BK kepada setiap anggota kelompok

Sub topik

1.      Apa itu kebiasaan belajar?

2.      Hal-hal apa yang mempengaruhi sikap belajar kamu?

3.      Apa pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasimu?

4.      Apa manfaat kebiasaan belajar?

   

Guru BK mengarahkan setiap peserta didik di kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli sesuai dengan sub topik masing – masing

Ø Setiap anggota kelompok asal bergabung dan membentuk kelompok ahli sesuai dengan sub topiknya masing – masing

   

  Memberikan penjelasan tentang apa yang akan di diskusikan dan dikerjakan oleh setiap anggota kelompok ahli

Ø Siswa memahami penjelasan guru dengan baik

   

Guru BK meminta siswa untuk aktif dalam diskusi kelompok ahli

Ø Setiap siswa pada masing – masing kelompok ahli aktif berdiskusi tentang sub topiknya masing – masing

   

Guru BK meminta siswa mengingat/ mencatat segala informasi yang didapat di kelompok ahli

Ø Menulis hasil diskusinya kedalam catatan masing – masing anggota kelompok (lebar hasil diskusi)

   

Guru BK meminta setiap kelompok ahli untuk mengakhiri kegiatan siswa berdiskusi di kelompok ahli.

Ø Semua kelompok ahli mengakhiri kegiatan diskusi  kelompoknya

   

Guru BK mengarahkan siswa untuk kembali ke kelompok asalnya masing – masing

Ø Siswa kembali bergabung ke kelompok asalnya untuk melakukan kegiatan selanjutnya

Ø   

Guru BK meminta setiap kelompok asal untuk berdiskusi dan menggunakan hasil diskusi anggotanya masing – masing saat di kelompok ahli untuk menyusun tugas yang diberikan oleh guru BK

Tugas yang diberikan yaitu bagaimana cara pembentukan kebiasaan belajar?

Ø Siswa  aktif berdiskusi menjelaskan dan menyampaikan hasil diskusinya di kelompok ahli untuk  membuat tugas yang diberikan oleh guru BK

   

Guru BK meminta setiap kelompok asal  untuk mengakhiri kegiatannya

Ø Semua kelompok asal mengakhiri kegiatan diskusi  kelompoknya

   

  Meminta perwakilan setiap anggota kelompok asal untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Ø Setiap kelompok bergantian untuk  mempresentasikan hasil yang telah di diskusikan.

   

Guru memfasilitasi peserta didik lain untuk bertanya dan atau menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan temannya

Ø Siswa memberikan tanggapan dan pertanyaan terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan temannya.

 

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah mempresentasikan

Ø Puas dan bangga dengan hasil pekerjaan kelompok yang telah mempresentasikan

3

Tahap penutup

Guru menyimpulkan hasil diskusi siswa tentang bagaimana pembentukan kebiasaan belajar

Ø Siswa mendengarkan dengan baik kesimpulan dan materi yang disampaikan oleh guru.

1.      Guru BK menyimpulkan hasil presentasi kelompok bersama peserta didik.

2.      Guru BK mengajak peserta didik merefleksi kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan kebermaknaankegiatan

3.      Guru BK mengajak peserta didik membuat komitmen untuk tidak segan meminta bantuan guru Bimbingan dan Konseling jika menghadapi masalah sehubungan dengan sekolah lanjutan

4.      Guru BK menyampaikan kepada peserta didik tentang materi dan kegiatan minggu depan

5.      Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkansalamGuru BK memberitahukan  bahwa kegiatan bimbingan klasikal akan berakhir

N

Evaluasi

 

1.      Evaluasi Proses

:

Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan dikertas yang sudahdisiapkan.

2.  Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan

3.  Mengamati  cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya

4.  Mengamati cara peserta didik dalammemberikan penjelasan terhadappertanyaan Konselor

 

2.      Evaluasi Hasil

:

Evaluasi ini dilakukan oleh peserta didik dengan mengisi instrumen skala penilaian dan diisi setelah mengikuti bimbingan klasikal, dengan beberapa pertanyaan antara lain :

a.    Pemahaman baru

b.    Perasaan positif

c.    Rencana tindakan

 





                                                                                                            Brebes,   Juli 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                                    Guru BK

 

 

 

Dahudin S.Pd.,M.Pd                                                                          Chrisna Yuni Astuti S.Pd.

NIP.19610922 198501 1 002                                                             NIP. -

 

 

LAMPIRAN   1 Lembar Diskusi

LANGKAH-LANGKAH MENGERJAKAN LEMBAR KERJA

PADA COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK JIGSAW

 

1.      Perhatikan dan ingatlah materi pengantar yang di jelaskan oleh guru BK.

2.      Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anggota ( ditentukan oleh guru BK). Yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

3.      Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

Lembar Kerja Kelompok Ahli 1 Sedih

Bahaslah topic di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

 

 

- Diskusikan dan tuliskan dengan kelompok asal dan ahli

1. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan belajar ?

2. hal-hal apa yang mempengaruhi sikap belajar kamu?

3. apa pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasimu?

4. apa manfaat kebiasaan belajar

 

 

.      Diskusi kembali ke kelompok asal

1.      Bagaimana cara pembentukan kebiasaan belajar?


Lampiran  2 Evaluasi dan proses

 

PENILAIAN PROSES PESERTA DIDIK

PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Observer        : ..............................................

Kelas                      : ..............................................

Topik                        : ..............................................

 

Petunjuk:

Beritandacentang(√)padakolomskorsesuaidenganhasilpenilaianAnda.

Keterangan:

SS     : Sangat sesuai (4)      

S       : Sesuai (3)                 

TS     : Tidak sesuai  (2)

STS  : Sangat tidak sesuai (1)

 

NO.

 

PERNYATAAN

SKOR

1

2

3

4

1

Peserta didik terlibat  aktif dalam proses diskusi

2

Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbingan  klasikal

3

Peserta didik kreatif di dalam menyusun perangkat presentasi

4

Peserta didik saling menghargai pendapat

5

Peserta didik saling mengeluarkan pendapat

 

6

Peserta didik berargumentasi mempertahankan

Pendapat masing-masing

7

Peserta didik bekerja sama dengan baik pada saat diskusi kelompok

8

Peserta didik bertanya dan menanggapi pada saat diskusi layanan

Skor akhir

 

                                                RPP BLENDED LEARNING

             

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 

1

Kematangan intelektual

Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

Menyadari adanya resiko dari pengambilan keputusan

Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan resiko yang mungkin terjadi.

Kematangan intelektual

Tugas Perkembangan:

 

A

Bidang Layanan

Pribadi dan Belajar

B

Topik / Tema Layanan

Kebiasaan belajar

C

Fungsi Layanan

Pemahaman dan Pencegahan

D

Tujuan Umum

Peserta didik dapat mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

E

Tujuan Khusus

1.       Mengembangkan Kebiasaan belajar yang baik

2.       Memeriksa Kebiasaan belajar yang tidak baik

3.       Mampu mendesain kebiasaan belajar yang baik

F

Sasaran Layanan

Kelas IX

G

Materi Layanan

1.       Kebiasaan Belajar

2.       Aspek kebiasaan belajar

3.       Kebiasaan belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar

4.       Manfaat kebiasaan belajar

5.       Pembetukan kebiasaan belajar

H

Waktu

2 Kali Pertemuan x  40 Menit

I

Sumber Materi

1.Kemendikbud,2016,PanduanOperasionalPenyelenggaraanBimbingandanKonseling SMP - SosioDidaktika: Social Science Education Journal, Vol. 3 No. 2 Tahun 2016

2. Arifin, Prima. “Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri 13 Malang”, (2012),

 

1.      Artana, Made.  “Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi  Kelas X Sma Lab Singaraja”,

2.      Kristanti, Fransiska Silvia Bety.  “Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa Dan Hasil Akademik Siswa Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pengudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007”.  (2007), 16.

3.      Kuswanti, Eko. “Hubungan Antara Keberhasilan Belajar dengan Penilaian Terhadap Sistem Evaluasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa”, jpp, (2010), Volume 8 Nomor 1.

4.      Prasetya, Ignatius Gemilau Ragil. “Bimbingan Belajar Efektif  Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajarpada Siswa Kelas VII”.  Kajian Ilmiah Psikologi (Januari , 2013), No 1, Vol. 2, Januari - Juni 2013, hal. 1 – 4.

5.      Purwanto, M Ngalim. Psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

6.      Roida, Siagian Eva Flora. “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar SiswaTerrhadap Prestasi Belajar Matematika”.  Jurnal Formatif , 2(2): 122-131.

7.      Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

8.      Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

9.      Wardani, Intan Kusuma. ”Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Fisik terhadap Hasil Belajar”, 3.

J

Metode/Teknik

Blended learning

model flipped-classroom menggunakan metode discovery learning.

K

Media / Alat

WAG, Video, e-book materi

 

Tahap Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Tatap muka

Online

A.    Kegiatan Pendahuluan

Alokasi

Waktu

kegiatan

Alokasi Waktu

Orientasi

v Guru Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Guru Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Guru Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

 

5 Menit

-

 

Apersepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

 

20 Menit

Searching materi pemahaman diri dalam memilih study lanjut

Sebelum pembelajaran tatap muka

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

- mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

 

5 menit

Searching bahan/materi

Sebelum pembelajaran tatap muka

B.     KEGIATAN INTI

STIMULASI

(Pemberian

Rangsang)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

Ø Pemberian contoh-contoh study lanjut dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan pemahaman diri dalam memilih study lanjut.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

v Mendengar

Pemberian materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis oleh guru

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

20 menit

Searching bahan/materi

Chatt Vidio melalui WAG kelas

Sebelum pembelajaran tatap muka

Statemen

(Identifikasi masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

-          Mengenai mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

30 menit

Chatt menggunakan WAG

Sebelum pembelajaran tatap muka

Data collection(Pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

v Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri pemahaman diri dalam mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

-          mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

45 menit

Searching bahan/materi

 

Chatt WAG kelas

Sebelum pembelajaraan tatap muka

Data processing (Pengolahan data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

v Mengolah informasi dari materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi pemahaman diri dalam memilih study lanjut.

20 menit

Chatt dengan aplikasi WAG Kelas

Sebelum pembelajaran tatap muka

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

-          mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

15 menit

Share link upload materi chatt WAG

Sebelum pembelajaran tatap muka

Generalitation (menarik kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

-          pemahaman diri dalam memilih study lanjut Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentang materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi pemahaman diri dalam mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

 

CREATIVITY (KREATIVITAS)

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis

v Menjawab pertanyaan tentang materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi pemahaman diri dalam memilih study lanjut yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi pemahaman diri dalam memilih study lanjut yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

30 menit

Share link

Sebelum pembelajaran tatap muka

C.    Kegiatan Penutup

 

Peserta didik :

v Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran pemahaman diri dalam mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran mengkonstruksi kebiasaan belajar yang sistematis.

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran pemahaman diri dalam memilih study lanjut kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

20 menit

Share link upload materi chatt WAG

Sebelum pembelajaran tatap muka

 

 

 

 

Brebes,   Juli 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                                                     Guru BK

 

 

 

 

 

 

Dahudin S.Pd.,M.Pd                                                                          Chrisna Yuni Astuti S.Pd.

NIP.19610922 198501 1 002                                                             NIP. -

 

 

 

 

LAMPIRAN   1 Lembar Diskusi

LANGKAH-LANGKAH MENGERJAKAN LEMBAR KERJA

PADA COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK JIGSAW

 

1.      Perhatikan dan ingatlah materi pengantar yang di jelaskan oleh guru BK.

2.      Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anggota ( ditentukan oleh guru BK). Yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

3.      Bahaslah topik di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

Lembar Kerja Kelompok Ahli 1 Sedih

Bahaslah topic di bawah ini dengan mendiskusikannya dengan kelompok ahli  tentang:

 

 

- Diskusikan dan tuliskan dengan kelompok asal dan ahli

1. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan belajar ?

2. hal-hal apa yang mempengaruhi sikap belajar kamu?

3. apa pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasimu?

4. apa manfaat kebiasaan belajar

 

 

.      Diskusi kembali ke kelompok asal

1.      Bagaimana cara pembentukan kebiasaan belajar?


Lampiran  2 Evaluasi dan proses

 

PENILAIAN PROSES PESERTA DIDIK

PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Observer        : ..............................................

Kelas                      : ..............................................

Topik                        : ..............................................

 

Petunjuk:

Beritandacentang(√)padakolomskorsesuaidenganhasilpenilaianAnda.

Keterangan:

SS     : Sangat sesuai (4)      

S       : Sesuai (3)                 

TS     : Tidak sesuai  (2)

STS  : Sangat tidak sesuai (1)

 

NO.

 

PERNYATAAN

SKOR

1

2

3

4

1

Peserta didik terlibat  aktif dalam proses diskusi

2

Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbingan  klasikal

3

Peserta didik kreatif di dalam menyusun perangkat presentasi

4

Peserta didik saling menghargai pendapat

5

Peserta didik saling mengeluarkan pendapat

 

6

Peserta didik berargumentasi mempertahankan

Pendapat masing-masing

7

Peserta didik bekerja sama dengan baik pada saat diskusi kelompok

8

Peserta didik bertanya dan menanggapi pada saat diskusi layanan

Skor akhir

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar